BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlak
akhlak dari segi bahasa : berasal
daripada perkataan 'khulq' yang bererti perilaku, perangai
atau tabiat. Maksud ni terkandung dalam kata-kata Aisyah berkaitan akhlak
Rasulullah saw yang bermaksud : "Akhlaknya (Rasulullah) adalah al-Quran."
Akhlak Rasulullah yang dimaksudkan di dalam kata-kata di atas ialah
kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Rasulullah saw yang
semuanya merupakan pelaksanaan ajaran al-Quran.
Akhlak dari segi istilah : Menurut Imam
al-Ghazali, "Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan terlebih dahulu."
Menurut Ibnu Maskawih, "Akhlak
ialah keadaan jiwa seseorang yang mendorong
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan akal fikiran terlebih dahulu."
Menurut Profesor Dr Ahmad Amin,
"Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan
dan ia akan menjadi kebiasaan yang
mudah dilakukan."
Daripada
definisi tersebut dapat kita fahami bahawa akhlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam
jiwa seseorang yang tidak
memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan.
a) Sumber
Akhlak Islam
Dalam Islam akhlak adalah bersumber
dari dua sumber yang utama iaitu al-Quran
dan al-Sunnah. Ini ditegaskan leh Rasulullah saw dalam sepotong hadith yang bermaksud : "Sesungguhnya
aku diutuskan hanya semata- mata
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Allah swt telah memuji Rasulullah
kerana akhlaknya yang baik seperti yang
terdapat dalam al-Quran, firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang memiliki
peribadi yang agung (mulia)."
2. Aliran-aliran ilmu akhlak
Sesuatu
yang disebut baik atau buruk itu relative sekali, karena bergantung pada pandangan dan penilaian
masing-masing yang merumuskannya
dan pengertian ini bersifat subjektif, karena bergantung pada individu yang menilainya.
Beberapa aliran-aliran filsafat yang
mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk
diantaranya :
·
Baik buruk melalui Aliran Adat
Istiadat
·
Baik buruk melalui Aliran Hedoisme
·
Baik buruk melalui Aliran Humanisme
·
Baik buruk melalui Aliran
Utilitarianisme
·
Baik buruk melalui Aliran Vitalisme
·
Baik buruk melalui Aliran Religiosme
·
Baik buruk melalui Aliran Evolusi
·
Baik buruk melalui Aliran Theologis
·
Baik dan buruk menurut Ajaran Islam
Adapun
hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang harus kita pahami agar kita bisa mengetahui tentang apa yang seharusnya
kita lakukan dan apa yang seharusnya kita tinggalkan. Dan
begitu juga kita akan paham dengan hak kita sendiri dan kewajiban yang
kita dalam kehidupan sehari-hari.
Membicarakan baik dan buruk pada
perbuatan manusia maka penentuan dan karakternya
baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur melalui fitrah manusia. 4
Menurut Poedja Wijatna berhubungan dengan perkembangan
pemikiran manusia dengan pandangan filsafat tentang manusia (antropologi metafisika)
dan ini tergantung pula dari metafisika pada
umumnya. Dan dapat disimpulkan bahwa
diantara aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk diantaranya :
a)
Baik Buruk Menurut Aliran Adat Istiadat ( Sosialisme )
Menurut
aliran ini ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Didalam
masyarakat kita jumpai adat
istiadat yang berkenaan dengan cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap dan sebagainya. Orang yang
mengikuti cara-cara yang demikian
itulah yang dianggap orang yang baik, dan orang yang menyalahinya adalah orang yang
buruk. Poedja Wijatna mengatakan bahwa
adat istiadat pada hakikatnya produk budaya manusia yang sifatnya nisbi dan relative. Keberadaan paham
adat istiadat ini menunjukkan eksistensi
dan pesan moral dalam masyarakat. Berpegang adat istiadat itu, meskipun tidak benar ada juga faedahnya,
sebab ada juga orangorang yang tidak
mau melanggar adat istiadat yang baik, dan banyak pula orangorang yang tidak mau mengikutinya adat istiadat
dari lingkungannya.
b)
Baik Buruk Menurut Aliran Hedoisme
Aliran
Hedoisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakar pada pemikiran filsafat Yunani.
Menurut paham ini banyak yang disebut
perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan
nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan
bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan adapula yang mendatangkan kepedihan, dan apabila ia
disuruh memilih manakah perbuatan
yang harus dilakukan, maka yang dilakukan adalah yang mendatangkan
kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan dalam memilih
sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihannya dan sesuatu itu
baik apabila diri seseorang yang
melakukan perbuatan mengarah kepada tujuan.
c)
Baik dan Buruk Menurut Paham Intuisisme ( Humanisme )
Intuisi adalah
merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu
berbagai baim dan buruk dengan sekilas tanpa melihat buah/ akibatnya. 8 Aliran Intuitionesme
berpendirian bahwa setiap manusia mempunyai
kekuatan naluri batiniah yang dapat membedakan sesuatu itu baik atau buruk dengan hanya selintas pandang.
Jadi sumber pengetahuan tentang suatu
perbuatan mana yang baik atau mana yang buruk adalah kekuatan naluri.
d)
Baik Buruk Menurut Paham Utilitarianisme
Maksud
dan paham ini adalah untuk sesame manusia / semua makhluk yang memiliki perasaan. Dalam abad sekarang ini
kemajuan d ibidang teknik cukup meningkat, dan kegunaanlah
yang menentukan segala-galanya.
Namun demikian paham ini terkadang cenderung akstrem dan melihat kegunaan hanya dari sudut pandang materialistic kegunaan dalam arti bermanfaat yang tidak hanya berhubungan dengan materi melainkan juga dengan yang
bersifat rohani bisa diterima.
e)
Baik Buruk Menurut Paham Vitalisme
Menurut pahamm ini yang baik ialah
yang mencerminkan kekuatan dalam
hidup manusia. Paham ini pernah dipraktekkan pada penguasa di zaman feodalisme terhadap kaum yang lemah
dan bodoh. Dengan kekuatan dan
kekuasaan yang dimiliki ia mengembangkan pola hidup feodalisme, kolonialisme, dictator dan tiranik. Perbuatan dan
ketetapan yang dikeluarkan
menjadi pegangan bagi masyarakat, mengingat orang yang bodoh dan lemah selalu mengharapkan pertolongan dan
bantuannya.
f)
Baik Buruk Menurut Paham Religiosme
Menurut paham ini dianggap baik
adalah perbuatan yang sesuai dengan
kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam paham ini keyakinan feologis, yakni keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting, karena tidak mungkin orang mau berbuat
sesuai dengan kehendak Tuhan, jika yang
bersangkutan tidak beriman kepadanya. Menurut Poedjawitna
aliran ini dianggap paling baik dalam praktek, namun terdapat pula keberatan terhadap aliran ini, yaitu karena ketidakumuman
dari ukuran baik dan buruk yang
digunakannya. Diketahui bahwa didunia ini terdapat bermacam-macam agama,
dan masing-masing agama menentukan baik buruk menurut ukurannya
masin-gmasing. Agama Hindu, Budha,
yahudi. Kristen, dan Islam, misalnya
masingmasing memiliki
pandangan dan tolak ukur tentang baik dan buruk yang satu dan lainnya
berbeda-beda.
g)
Baik Buruk Menurut Paham Evolusi ( Evolution )
Mengikuti
paham ini mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini mengalami evolusi yaitu berkembang dari apa adanya
menuju kepada kesempurnaannya. Paham
ini pertama muncul dibawah oleh seorang
ahli pengetahuan bernama “LAMARK”. Dia
berpendapat bahwa jenis binatang
itu berubah satu sama lainnya. Pendapat ini bukan hanya berlaku pada benda- benda
yang tampak, seperti binatang, manusia,
dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga berlaku pada benda yang tidak dapat dilihat / diraba oleh indra,
seperti akhlak dan moral.
Ada 2 faktor pergantian :
·
Lingkungan mengadakan
penyesuaian dirinya menurut keadaan
·
Warisan bahwa sifat-sifat
tetap pada pokok, sesuai dengan pertengahan
berpindah pada cabang-cabangnya. Paham
ini disebut paham pertumbuhan dan kepeningkatan ( Evolution ).
h)
Baik Buruk Menurut Aliran Theologis
Aliran ini berpendapat bahwa yang
menjadi ukuran baik dan buruknya
perbuatan manusia, adalah didasarkan atas ajaran Tuhan, apakah perbuatan itu diperintahkan/dilarang oleh-Nya.Dengan
perkataan theologies saja
nampakanya masih samara karena didunia ini terdapat bermacam-macam agama yang mempunyai kitab suci
sendiri-sendiri yang antara satu
dengan yang lain tidak sama. Sebagai jalan keluar dari kesamaran itu
ialah dengan mengkaitkan etika,
theologies ini dengan jelas kepada
agama, missal etika theologies menurut Kristen, ertika theologies menurut Yahudi dan Theologis menurut Islam.
i)
Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
Ajaran
Islam adalah ajaran yang bersumberkan wahyu Allah SWT. Al-Qur’an yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadits Nabi Muhammad SAW.
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus
didasarkan pada petunjuk Al Qur’an dan Al Hadits. Jika tidak memperhatikan Al Qur’an dan Al Hadits
dapat dijumpai berbagai istilah yang mengacu pada yang baik dan adapula yang
mengacu pada yang buruk. Missal Alhasanah dikemukakan oleh
Al–Eqghib al-asfahani adalah
suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan
sesuatu yang disukai atau dipandang baik. Lawan dari alhasanah adalah al sayyiah. Yang termasuk al hasanah
missal keuntungan kelapangan rezeki dan kemenangan. Misalnya kita jumpai pada ayat
yang artinya :"Ajaran manusia
menuju Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik." Adapun kata Al birr digunakan untuk
menunjukkan pada upaya memperluas /
memperbanyak melakukan perbuatan yang baik. Jika kata tersebut digunakan untuk sifat Allah, maka maksudnya
adalah bahwa Allah memberikan
balasan pahala yang besar, dan jika digunakan untuk manusia, maka yang dimaksud adalah ketaatannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
akhlak
dari segi bahasa : berasal daripada perkataan 'khulq' yang
bererti perilaku, perangai atau tabiat.
Akhlak dari segi istilah : Menurut Imam
al-Ghazali, "Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan terlebih dahulu."
kita bisa memahami bahawa akhlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya
di dalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan
sesuatu tindakan.
Beberapa
aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk diantaranya :
·
Baik buruk melalui Aliran Adat
Istiadat
·
Baik buruk melalui Aliran Hedoisme
·
Baik buruk melalui Aliran Humanisme
·
Baik buruk melalui Aliran
Utilitarianisme
·
Baik buruk melalui Aliran Vitalisme
·
Baik buruk melalui Aliran Religiosme
·
Baik buruk melalui Aliran Evolusi
·
Baik buruk melalui Aliran Theologis
·
Baik dan buruk menurut Ajaran Islam
B. SARAN
Saran
pembahasan makalah ini sangatlah sederhana, secara keseluruhan makalah ini
sudah cukup untuk mengetahui pengertian tentang agama. Oleh karena itu kepada
pembaca makalah ini agara kiranya berkenan memperbaiki makalah ini agar lebih
menarik dan Interaktif.
DAFTAR PUSTAKA
·
Nata, Abiddin. 1996. Akhlak Tasawuf.
Jakarta : PT raja grafindo Persada
·
Mustofa, Akhmad. 1999. Akhlak
Tasawuf. Bandung : CV Pustaka Setia
·
Shaltat, Mahmud. 1994. Aqidah dan
Syari’at Islam. Jakarta : Bumi Aksara
·
Al Baqir, Muhammad. 1994. Membentuk Akhlak
Mulia. Bandung. Karisma.
Assalamu'alaikum..
ReplyDeleteizin copy kak... utk bhn kuliah...
silahkan,semoga bermanfaat...amien
Delete