Pengertian Elektrokimia
ilmu yang mempelajari aspek
elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam
reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki.
Sel Elektrokimia
adalah sel yang disusun untuk menjadikan suatu reaksi redoks
menghasilkan energy listrik yang selanjutnya diubah menjadi energy kimia
atau sebaliknya .
Macam-macam Eletrokimia :
Elektrokimia dibagi menjadi dua jenis :
Sel Volta atau Sel Galvani
Luigi Galvani (1780) dan Alexandro Volta
(1800) menemukan adanya muatan listrik dalam suatu reaksi kimia Reaksi
kimia ini hanya terjadi pada reaksi redoks dan rangkaian reaksi ini
disebut Sel Volta.
Sel Volta atau Galvani adalah Energi yang dihasilkan oleh reaksi kimia diubah menjadi energy listrik.
Contoh : batu batrei dan akki
Katode : reduksi kutub (+)
Anode : Oksidasi kutub (-)
Sel Elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian
zat elektrolit oleh arus listrik searah.Elektroda positif (+) yang
disebut juga anoda sedangkan elektroda negative (-) disebut katoda.
a. Elektrolisis terhadap lelehan/cairan/leburan
Sel elektrolisis tidak mengandung pelarut (air)
Katode : reduksi kation
Anode : oksidasi anion
b. Elektrolisis terhadap larutan elektrolit dalam air
- Elektroda inert ( tidak aktif )
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Mengandung O,yang dioksidasi air
- Elektroda Aktip ( Cu,Ag,Fe,Ni,dll)
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Elektrode Aktif tersebut.
Kegunaan Sel Elektrolisis
Beberapa kegunaan sel alektrolisis adalah :
- Penyepuhan adalah proses pelapisan suatu logam dengan lgam
lain.logam yang akan dilapisi digunakan sebagai katoda,sedangkan logam
pelapis disebut anoda.
- Pembuatan beberapa senyawa.
- Untuk menghitung konsentrasi suatu logam dalam larutan.
Prinsip Perhitungan Elektrolisis
1. |
Hukum Faraday I
“Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding
dengan kuat arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis
tersebut”.
Rumus:
m = e . i . t / 96.500
q = i . t maka G = I . t
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb) |
2. Hukum Faraday II
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu ( ME )
G = ME
Penggabungan hukum Faraday I dan II
G = k . i . t . ME
Jika k = , maka G = .ME
Korosi
Korosi merupakan
reaksi kimia antara logam dengan zat lain yang bias menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak diinginkan.Karat merupakan hasil dari proses
dari korosi yaitu teroksidasinya suatu logam,bsi yang terkorosi
membentuk karat dengan umus : Fe2O3XH2O.
Proses perkaratan termasuk proses
elektrokimia dimana logam besi ( Fe ) yang troksidasi bertindak sebagai
anoda dan oksigen yang terlarut dalam air pada permukaan besi bertindak
sebagai anoda.
Pembentukan karat :
Anoda : Fe Fe2+ + 2e
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e 4 OH –
Fe2+ akan teroksidasi lagi membentuk Fe3+ atau Fe3O3.Sedangkan ion OH- akan bergabung dengan elektrolit yang ada didalam atau dengan ion H+ dari terlarutnya oksidasi asam (SO2,NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan.
Karat bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut Autokatalis.
Pencegahan proses perkaratan :
- Pelepisan dengan cat atau logam lain yang sukar teroksidasi
- Proses katoda ( proteksi katodik )
disusun oleh : Diny Dainilhaque
STFI
sumber:http://catatankimia.com