Monday, August 11, 2014

Fadilah berdo'a pada hari jum'at

                           assalamu'alaikum wr,wb
semoga hari-hari kita selaludiberkahi oleh Allah SWT, kali ini saya akan memosting tentang keutamaan berdo'a pada hari jum'at berikut fadilahnya:

Hari Jum’at adalah hari yang paling utama dalam sepekan. Allah ta’ala telah mengkhususkan untuk kaum muslimin yang belum pernah diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya sebagai karunia dan pemuliaan terhadap ummat ini. Pada hari tersebut terdapat ibadah-ibadah yang khusus (yang paling agung adalah Shalat Jum’at).
Di bawah ini akan disampaikan dalil-dalil yang menyebutkan keutamaannya dan sunnah-sunnah serta kewajiban yang diperintahkan dalam rangka memuliakan hari Jum’at.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah mengatakan, artinya: “Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Pada hari itu diciptakan Adam ‘alaihissalam, dimasukkan dan dikeluarkan dari surga pada hari itu dan kiamat akan terjadi pada hari Jum’at pula.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Annasa’i, Tirmidzi dan dishahihkannya. Lihat Fiqhussunnah oleh Sayyid Sabiq bab Jum’ah).

Sebagaimana telah disebutkan di muka bahwa ibadah khusus yang mulia pada hari Jum’at adalah shalat Jum’at. Barangsiapa yang meninggalkannya tanpa ada alasan syar’i akan mendapatkan dosa besar adan akan diadzab dengan adzab yang pedih.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan tentang suatu kaum yang meninggalkan shalat Jum’at, artinya : “Sungguh aku berkeinginan untuk memerintahakan seorang laki-laki shalat bersama dengan manusia kemudian aku membakar rumah-rumah mereka yang tidak melakukan shalat Jum’at.” (HR. Muslim, Ad Darimi dan Al Baihaqi).

Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Muhammad bin Abdurrahman bin Zahrah, aku mendengar pamanku berkata, Rasulullah bersabda, artinya : “Barangsiapa mendengan panggilan adzan pada hari Jum’at dan tidak mendatanginya, kemudian mendengar dan tidak mendatanginya, kemudian mendengar dan tidak mendatanginya, kemudian mendengar dan tidak mendatanginya, maka Allah akan menutup hatinya dan menjadikan hatinya seperti hati orang munafik.” (HR. Al Baihaqi, Abu Ya’la, dishahihkan oleh Ibnu Hajar dan Ibnu Mundzir, hadits ini dihasankan oleh Masyhur Hasan Salman dalam Al Qulul Mubin fii Akhtha’il Mushollin).

Berikut ini beberapa hal yang disunnahkan berkenaan dengan keutamaan hari Jum’at :
1.  Disunnnahkan berdo’a karena berdo’a pada hari itu akan dikabulkan terutama pada waktu / saat mustajab (mudahj terkabul do’a).
 
Hal ini terdapat hadits bersumber dari Jabir bin Abdillah :
 
Dari Jabir bin Abdillah dari Raslullah bahwasanya beliau berkata, artinya : “Pada hari Jum’at ada dua belas waktu. Tidak ditemukan seorang muslim yang sedang memohon sesuatu kepada Allah ‘Azza wa jalla kecuali pasti Dia memberinya. Maka carilah waktu itu, yaitu akhir waktu setelah ‘Ashr.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud, hadits 926 hal. 196)


Do’a yang paling disukai oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah meminta kebaikan di dunia dan akhirat dan meminta perlindungan dari neraka. Dalam suatu hadits disebutkan: “Barangsiapa yang meminta dimasukkan ke dalam surga, maka surga mengatakan : “Ya, Allah, masukkan dia ke dalam surga”. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan dari api neraka kepada Allah subhanahu wata’ala, maka neraka akan berkata : “Ya Allah, lindungilah dia dari neraka.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 6151/, lihat Shifatun Naar fil Kitab was Sunnah oleh Mahmud bin Khalifah Al Jasim).

2.  Disunnahkan memperbanyak bacaan shalawat Nabi
 
Aus bin Aus radliyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, artinya: “Seutama-utama hari adalah hari Jum’at. Padanya diciptakan dan dimatikannya Adam ‘alaihissalam, ditiup sangkakala dan dibinasakannya manusia. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu karena shalawatmu akan sampai kepadaku.” Para sahabat bertanya : ”Bagaimana bisa sampai kepadamu sedangkan jasadmu telah dimakan tanah?” Rasulullah berkata : ”Allah subhanahu wata’ala mngharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (HR. Abu Dawud, Shahih, Lihat Shahih Sunan Abu Dawud hal. 196 hadits no. 925 oleh Syaikh Nashiruddin Al Abani)

3.  Disunnahkan membaca Surat Al Kahfi pada siang atau malam harinya (Lihat Al Adzkar oleh Imam An Nawawi)
 
Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Juga barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dan sepuluh ayat dari Surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda’ radliyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata : “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al Kahfi terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Tirmidzi).

Pada lafadz Tirmidzi : “Barangsiapa menghafal tiga surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal .” Dia berkata : “Hadits Hasan”. Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda’ radliyallahu ‘anhu bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam berkata : “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal”. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dari Nasa’i dari Qatadah radliyallahu ‘anhu.
 
Dan pada lafadz Nasa’i menyatakan : “Barangsiapa membaca sepuluh ayat (mana saja) dari surat Al Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”

Pada hadits yang marfu’ (sanadnya bersambung sampai Rasulullah, ed.) dari Ali bin Abi Thalib : “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia akan tetap terjaga dari fitnahnya". (Lihat tafsir Ibnu Katsir Surat Al Kahfi).
 
Disunnahkan pula membaca surat Ali Laam Miim tanziil - assajdah dan Hal ata ‘alal insan pada shalat fajar (shubuh). Abu Hurairah mengatakan : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca surat Alif Laam Miim tanziil assajdah dan Hal ata ‘alal insan pada shalat subuh hari Jum’at. (Muttafaq ‘alaih)

Menurut Thabrani dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi terus-menerus membaca kedua surat tersebut . Menurut riwayat dari Ibnu Abbas dan Abi Hurairah radliallahu’anhuma berkata bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam membaca Surat Al Jum’ah dan Munafiqun pada hari Jum’at . (HR. Muslim).

Demikian pula Nabi membaca surat Sabbihisma dan Al Ghasyiah pada shalat Jum’at. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir surat Al-A’la dan Al Ghasyiah).

Allahu ta’ala a’lam.
 
semoga bermanfaat bagi teman-teman

Kitab Rujukan :

1. Al Adzkar, Imam Nawawi tahqiq Abdul Qadir Al Arnauth.
2. Fiqhussunnah, Sayyid Sabiq.
3. Fathul Baari, Ibnu Hajar Al Asqalani.
4. Tamaamul Minnah, Muhammad Nashiruddin Al Albani.
5. Ikhtishar Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi.
6. Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Katsir
7. Taisiirul ‘allaam Syarhu ‘Umdatul Ahkam, Abdullah bin Abdirrahman bin Shalih Al Bassam.
8. Subulussalam, Imam Ash-Shan’ani
9. Bulughul Maraam min Adillatil Ahkam, Ibnu Hajar Al Asqalani.
10. Zaadul Ma’ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah
11. Al Qaulul Mubin fii Akhtha’il Mushallin, Masyhur Hasan Salman
12. Shifatun Naar fil Kitab was Sunnah, Mahmud bin Khalifah Al Jasim.
13. Shahih Sunan Abi Dawud, Muhammad Nashiruddin Al Albani.

sumber: www.muamalatsuka.tk
posting by: Nurus salihen

No comments:

Post a Comment